Penulis: Sherly Fernanda
Pancasila sebagai pondasi dan identitas nasional Indonesia, memainkan peran penting dalam penguatan kesadaran dan identitas nasional di tengah perubahan zaman yang ditandai dengan kecanggihan teknologi dan era digital.
Generasi muda, sebagai garda terdepan masa depan memegang peran kunci dalam memastikan keberlanjutan nilai-nilai luhur Pancasila dalam menyongsong tantangan dan dampak yang ditimbulkan oleh perubahan zaman ini. Pancasila bukan sekedar lambang, melainkan merupakan prinsip dan filosofi kehidupan bagi masyarakat Indonesia.
Sebagai pilar utama negara, Pancasila membawa nilai-nilai kritis dalam penguatan identitas dan karakter bangsa. Dalam pandangan perspektif historis, Pancasila memperlihatkan konsepsi dasar negara Indonesia sebagai hasil dari perjuangan panjang dalam mempertahankan kedaulatan, integritas, dan identitas bangsa. Keunikan dan kekuatan Pancasila terletak pada keberagaman dan inklusifitasnya, yang menggambarkan semangat pluralisme dan harmoni di tengah perbedaan yang ada di Indonesia.
Di era digital yang terus berkembang, generasi muda menghadapi tantangan serius dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Perkembangan teknologi, media sosial, dan arus informasi yang cepat bisa menjadi ancaman bagi keberlangsungan nilai-nilai luhur ini. Terlebih lagi, pada masa remaja fase pencarian identitas diri yang rawan dipengaruhi oleh budaya global dapat menimbulkan ketidakyakinan dan keterasingan dari nilai-nilai lokal.
Oleh karena itu, generasi muda sebagai pewaris masa depan perlu memahami, memelihara, dan menginternalisasi Pancasila agar menjadi landasan kokoh dalam menghadapi godaan globalisasi dan pengaruh budaya luar. Pancasila menempatkan lima sila yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, demokrasi, persatuan, dan keselarasan. Generasi muda, melalui pemahaman mendalam dan pengamalan nilai-nilai ini, dapat menjadi garda terdepan dalam memperkuat identitas nasional di era digital.
Mereka bisa memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk mempromosikan dan melestarikan nilai-nilai luhur bangsa, membangun semangat nasionalisme, dan memperkuat identitas kultural dan sosial sebagai bagian dari wawasan nusantara.
Pendidikan memegang peran utama dalam penguatan karakter generasi muda. Institusi pendidikan diharapkan menjadi basis yang kuat dalam menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila. Sekolah dan perguruan tinggi dapat menjadi tempat yang ideal untuk memahami nilai-nilai luhur ini, bukan hanya sebagai kurikulum formal, melainkan juga melalui praktek sehari-hari. Pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal memainkan peran kunci dalam memperkuat identitas nasional, membangun rasa nasionalisme, dan meningkatkan patriotisme pada generasi muda.
Tak hanya melalui pendidikan formal, penggunaan media digital juga dapat menjadi instrumen yang efektif dalam memperkuat identitas nasional. Pemanfaatan internet dan media sosial sebagai wadah untuk mengedukasi, mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, dan mengenalkan nilai-nilai Pancasila ke generasi muda dapat mengurangi dampak negatif globalisasi. Kemampuan untuk membagikan nilai-nilai luhur bangsa secara luas melalui platform digital dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesadaran akan pentingnya identitas nasional.
Selain itu, bela negara menjadi bagian penting dalam mempertahankan identitas nasional di era digital. Memahami, menghargai, dan membela nilai-nilai Pancasila di dunia maya merupakan langkah krusial untuk menjaga integritas bangsa. Generasi muda bisa menggunakan internet sebagai wadah penyebaran informasi yang akurat dan edukatif mengenai nilai-nilai kebangsaan. Ini adalah salah satu upaya untuk melawan klaim negatif atas nilai-nilai budaya dan sejarah bangsa Indonesia yang dapat muncul di ruang digital. Generasi muda, sebagai agen perubahan dan penerus bangsa, seringkali dihadapkan pada sikap yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila sebagai identitas nasional Indonesia.
Tidak ada komentar