Oleh: Aji Permana (Koyod)
KONTESTASI politik dalam memilih Bupati dan Wakil Bupati Lebak 2024-2029 hanya tinggal 150 hari lagi. 27 November 2024 masyarakat Lebak akan beramai ramai merayakan pesta demokrasi itu datang ke TPS untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Lebak.
Sejumlah balon yang diusung dari beberapa partai politik pun mulai ramai bermunculan, diberbagai media, mulai dari spanduk yang terpasang di pinggir jalan, sosial media, hingga pemberitaan media online.
Dari para balon tersebut di antaranya berasal dari Trah Jayabaya (JB) yakni Hasbi Assydiqi Jayabaya Anggota DPR RI dari Fraksi Partai PDIP. Hasbi yang merupakan anak dari H. Mulyadi Jayabaya mantan Bupati Lebak periode 2003-2013, digadang gadang akan disandingkan dengan Kepala Dinas Pendidikan Lebak, Hari Setiono untuk menjadi wakilnya di Pilkada 2024 mendatang.
Perlu diketahui, Kadindik Lebak Hari Setiono yang akan dipasangkan dengan Hasbi, diduga sedang tersandung kasus korupsi gratifikasi pengadaan buku SMP. Menurut informasi berkas laporan pengaduan sudah masuk ke pihak Kejaksaan Negeri Lebak dan dalam proses penalaahan.
Pilkada tahun 2013, Trah JB unggul dari 2 paslon yang ada. Iti Oktavia Jayabaya – Ade Sumardi mendapatkan suara terbanyak dan terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lebak 2014-2019. Kedua paslon yang ikut dalam Pilkada tersebut di antaranya H.Pepep Faisalludin dengan Aang Rasyidi dan H. Amir Hamzah dengan H. Kasmin Saelani.
Kemenangan Iti saat itu tentu sebuah momen yang pas, karena saat itu JB (ayahnya) telah lengser dari jabatannya sebagai Bupati Lebak. Akhirnya tongkat kepemimpinan pemerintah Kabupaten Lebak pun jatuh ke tangan anak perempuannya Iti Oktavia Jayabaya.
Masa pemerintahan Iti dalam 5 tahun pertama cukup membuat perubahan bagi Lebak dalam berbagai sektor seperti dari sektor infrastruktur fasilitas umum. Tak hanya itu Iti pun meluncurkan program manfaat bagi masyarakat dari sektor pendidikan dan kesehatan, seperti Program Lebak Sehat, dan Program Lebak Pintar.
5 tahun masa jabatan Iti telah usai, Pilkada 2019 pun digelar. Iti – Ade pun kembali maju menjadi bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Lebak periode 2019-2024. Namun, dalam Pilkada 2019 lalu Iti dan Ade berlawanan dengan kotak kosong, artinya tidak ada sosok yang maju untuk melawan mereka. Kemenangan pun tak ter elakan Iti-Ade kembali menang dan memimpin Lebak 2019-2024. Sehingga, 20 tahun sudah Kabupaten Lebak dalam cengkaraman Trah Jayabaya (JB)
Menurut hasil survei dari berbagai kalangan masyarakat mereka menolak atas “Dinasti Politik” dalam Pilkada 2024 yang akan datang. Mereka menolak atas naiknya Trah JB menjadi Bupati Lebak. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan, apakah semasa kepemimpinan JB dan Iti masyarakat tidak merasa puas. Padahal sesama kita tahu semasa Lebak dipimpin oleh Trah JB pembangunan di Lebak sangat melesat bahkan bisa dibilang Lebak bak seperti kota maju.
Namun, dari berbagai kalangan masyarakat ingin adanya sosok pemimpin yang baru, dan tidak ingin jika Lebak kembali dalam cengkraman Trah JB. Tentu semua ada alasannya, salah satunya kesenjangan sosial. Apalagi kasus yang baru baru ini terkait penyrobotan tanah warga yang menyeret nama Mulyadi Jayabaya, di Desa Jayasari, Kecamatan Cimarga.
Walaupun dalam perkara ini Polda Banten telah menetapkan Kades Jayasari dan beberapa orang lainnya menjadi tersangka. Namun, peristiwa itu tentu membuat turunya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Trah Jayabaya (JB).
Apakah Lebak akan kembali ke dalam cengkraman Trah Jayabaya atau akan ada sosok baru yang akan memimpin Lebak. Tentu itu semua kembali ke diri kita masing sebagai masyarakat yang akan memilih mereka yang maju menjadi bakal Calon Bupati Lebak 2024-2029.
Tidak ada komentar